Menikah di KUA, The best decision we’ve ever had
- Rahmanda Ps
- Feb 22, 2024
- 3 min read
Jaman pandemi bener-bener ngubah semua mindset, walaupun sebenernya kami sudah menginginkan pernikahan simple dan sederhana, yang gak perlu berlama-lama antri untuk menyalami semua tamu undangan yang tidak kami kenal. ada nya pandemi meng-amini keinginan tersebut. berhubung selama pandemi, banyak venue tutup dan usaha terkait pernikahan jadi pada lesu dan banting harga, wah ini malah menguntung kan kami dari pihak mempelai. sebelumnya kenapa menikahnya pas pandemi, karena memang kebetulan momentum yakin ingin menikah itu muncul di jaman pandemi, di tahun 2020. secara psikologis, moment pandemi banyak membuat aku dan pasangan yang pada saat itu sudah berpacaran selama 1 tahun, merefleksikan kehidupan kami. masa-masa covid justru membuat kami lebih banyak ngobrol dari hati ke hati tentang keinginan masing-masing, apa yang terjadi jika dan apa yang jika tidak terjadi. sampai pada akhirnya kami yakin untuk menikah.
refleksi tersebut juga mengantarkan kami pada makna sebuah pernikahan sederhana dan simple. sampai pada akhirnya kita memilih pernikahan tercepat yang pernah kita tau, di KUA. disini aku gak akan menjelaskan ditel tentang bagaimana pengurusan berkas nya, karena akan berbeda-beda. kami baru tau kalau menikah di KUA sesimple itu, jujur seumur hidup belom pernah dapat undangan menikah di KUA. jadi gak tau gimana prosesinya. yang kami tau, pada saat itu kami dijadwalkan untuk ijab qobul pukul 9 pagi. karena jadwalnya jam 9, yaudah kita juga nyantai, bangun pagi dan seperti layaknya pengantin aku di makeup in, memakai baju nikahan sendiri, lalu pergi ke KUA. hahaha... rasanya kayak mau pergi ke mall aja. gak ada tuh bangun jam 2 pagi buat makeup dan di konde tinggi.
dengan menggunakan pakaian putih yang kami pilih dan sederhana, kami tiba di KUA tepat pukul 9 pagi, disana sudah hadir orangtua dan adik kami. begitu tiba, kami langsung diajak masuk keruangan, ijab qobul dilakukan dan di ikuti foto bersama. baru 15 menit sejak kami tiba di kantor KUA, acara sudah selesai, pernikahan sudah tercatat oleh sipil dan agama, kami diburu-buru oleh pihak kua untuk keluar ruangan karena ada antrian calon mempelai lain. wah disitu kami baru tau betapa lucu nya nikah di KUA. baru kali ini pengantin diburu-buru ninggalin ruangan karena ada antrian, hahahahaa.. kami ketawa dan heran, tapi memang beginilah prosesi nya yang terjadi di KUA. dari sini kami menyadari bahwa pernikahan itu adalah niat baik yang sederhana, tidak perlu berlebihan atau melakukan prosesi panjang persiapan sebelum menikah.
dari sini, kami lanjutkan makan bersama dengan beberapa undangan di restoran yang sudah kami booking. makan siang ini diilanjutkan di kaum restoran, di Menteng. pada saat itu kami membooking untuk 30 pax, dengan makanan mulai dari appetizer - desert. sangat puas dengan penyajian makanan di Kaum, yang pada saat itu, resto tersebut terbilang sepi karena masa pandemi. keputusan tamu undangan hanya 30 orang sudah pas dengan keluarga inti masing-masing dari kami serta beberapa sahabat.
setelah makan siang, kami ada foto-foto bersama, yaa gitu aja deh, ijab qobul, terus ngobrol bersama di meja makan sambil menikmati makan siang, kami merasa pernikahan kami sangat simple dan intim segaligus bermakna. tidak perlu drama-drama ketawa karir pada orang yang tidak kami kenal, semua senyum dan tawa keluar tulus untuk orang-orang terdekat kami. semoga cerita ini menginspirasi,
karena pada hakikatnya menikah itu sederhana, yang bikin tidak sederhana adalah keputusan kita sendiri dengan berbagai alasan, mulai dari gengsi, moment sekali seumur hidup, moment anak pertama, mau undang temen-temen orangtua, dan sebagainya. sebelum kalian terlalu boros membuang-buang uang untuk pesta dalam beberapa jam, coba renungkan sedikit, agar tidak terlalu berlebihan.
setelah ini, udah deh.. semua tamu pulang, dan kami lanjut berbulan madu tanpa merasa badan kelelahan akibat prosesi panjang pernikahan, what a bless.
Comentarios